.



Grow Up Or Grow Old?

Grow Up? Grow Old? Apa Bedanya Sih?


  

Mungkin ada sekitar 15% orang gak tau maksud 2 kimat simple ini, 35% orang yang menganggap mreka berbeda maksud, dan sisanya Brapa persen ya?? Ya  pokonya sgitu dah menganggap bahwa kedua kalimat ini sama maksudnya dan gk trlalu ngaruh dalam hidup.

Dan jujur, gue adalah salah satu orang dari 35% yang berpendapat bahwa kedua kalimat ini Hampir sama Arti, tapi sebenernya Core (inti)-nya itu beda banget. IMO (in my Oppinion) Grow Up Itu lebih penting dan lebih bagus dibanding Grow Old, Kenapa? Simpel ajah, Arti Grow Up Apa? Ada yang mengartikan tambah tinggi? Ha? Tambah dewasa? Yap...betul...dewasa itu kata kunci yang menjadi kan Grow up lebih penting dibanding sekedar Grow Old.

Seseorang yang dewasa secara Emosional akan siap Grow Old karna dia udah matang secara Emosi dan tinggal memantapkannya secara Lahiriah. Tapi kalo orang cuma Grow Old dan gak Grow Up, otomatis tuh orang bakal jadi Aki-aki Emo atau Ninik-ninik galau, kenapa? Karena Emosi mereka belum siap untuk melawan diri mereka sendiri, jiwa dia belum hebat buat menghebatkan Lahiriah mereka. 
Belom paham maksud gue? Oke! Gue kasih gambaran ajah supaya kalian nangkep;

1# Act: Seorang anak SMA yang baru menginjak Kelas 11 (terserah IPA atau IPS atau diganti jadi SMT juga terserah, namanya ajah contoh), nah ini anak baru kelas 11 tapi dia udah berfikir tentang akan kemana dia jika lulus nanti, mau ngapain dia, mau jadi apa? Mungkin fikirannya kejauhan tapi inilah slah satu ciri bahwa itu anak udah AWARE sama diri dia dan dunianya. Otomatis dengan fikiran sejauh itu dia akan nyiapin “Bekel” supaya dia sampe ke tujuan dia yang udah di planing dari jauh itu, nah makin banyak dia nyiaapin “Bekel” makin pantaslah dia untuk ngedapetin apa yang dia Citacitakan (“Power Of Will” Cuma jiwa yang dewasa yang punya ini, remaja yang Cuma tau maen mah gak ngerti arti dan tujuan dari kata tersebut).


2# Act: Seorang berumur 35 tahun yang berkerja sebagai pegawa di salah satu instansi negara. Setiap pagi dia mulai harinya dengan Kopi, Rokok, Berita dan “Dumelan” dalam hatinya “Yah hari senen lagi, ke kantor lagi, abis itu pulang, Yah masih ada selasa sampe Jumat” keliatan dari “dumelannya itu bahwa dia tuh belum dewasa buat nganbil tanggung jawab atas Jenggot dan Kumisnya yang tebel, alhasil selama 3 tahun hidup dia ya hanya begitu, bonusnya Cuma rasa stres dan kerutan nambah di jidat, pipi, dan keteknya.

Intinya: Menjadi “Jiwa” yang dewasa lebih penting dibanding menjadi pribadi yang “harusnya” dewasa tapi masih punya prilaku anak TK. Dedicated for DPR yang Cuma nuntun hak gono gini tapi gak ada wacananya yang bisa bikin satu pun rakyat tersenyum selama 24 jam (kalah sama Sule dan Radhitya Dika)

0 komentar:

Posting Komentar

Comments